Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit sendiri merupakan kerajaan besar yang berkembang di Nusantara dan menurut perkiraan berdiri pada tahun 1293 dan mengalami keruntuhan di abad ke-15 Masehi. Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan saat pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang memimpin dari tahun 1350 sampai dengan 1389 Masehi. Dan meninggalkan beberapa candi peninggalan Kerajaan Majapahit.
Kerajaan ini menjadi kerajaan Hindu Buddha terakhir di Nusantara. Nah, hingga hari ini kita masih bisa melihat peninggalan dari Kerajaan Majapahit loh. agen sbobet Kami akan memberikan beberapa rekomendasi tempat yang harus kalian kunjungi. Tentunya menyimpan misteri serta budaya yang cukup menarik.
Candi Cetho
Candi Cetho merupakan candi yang bercorak agama Hindu yang dibangun pada akhir era kerajaan Majapahit. Cetho terletak di Dusun Ceto, Desa Gumeng Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, tepatnya di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 meter di atas permukaan laut.
Hingga saat ini, komplek Candi Cetho digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan menjadi tempat populer untuk betapa bagi para penganut kepercayaan Kejawen. Candi Cetho diperkirakan telah selesai dibangun pada tahun 1379 Saka atau tahun 1475 Masehi.
Hal ini dibuktikan berdasarkan prasasti yang ditulis dengan huruf Jawa kuno yang berada di dinding gapura pintu masuk Candi Cetho. Prasasti tersebut bertuliskan “Peling padamel irikang buku tirtasunya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh anaut iku 1397” yang dapat diartikan sebagai peringatan terhadap tempat untuk membebaskan diri dari kutukan pada tahun 1397 Saka.
Keberadaan tentang candi ini pertama kali diungkap oleh peneliti asal Belanda yaitu Van der Vlies pada tahun 1842. Hasil penelitian Van der Vlies kemudian dilanjutkan kembali oleh A.J. Bernet Kempers.
Candi Sukuh
Candi yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngaryoso, Karanganyar, Jawa Tengah ini berjarak kurang lebih 36 Km dari Surakarta atau 20 Km dari Kota Karanganyar. Konon katanya candi ini sendiri dibangun pada tahun 1437 Masehi dan masuk kedalam jenis candi Hindu dengan bentuk piramid.
Candi ini ditemukan pada tahun 1815 oleh residen Surakarta bernama Johnson yang ditugaskan oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data dari bukunya yaitu “The History of Java”. Kemudian pada tahun 1842, candi ini juga sudah diteliti oleh Arkeolog dari Belanda bernama Van der Vlies dan kemudian dipugar pada tahun 1928.
Fakta menarik dari candi ini ialah pemahat yang membuat candi ini sendiri ternyata bukanlah seorang tukang batu melainkan seorang tukang kayu desa dan bukan dari kalangan keraton. Candi ini juga dibuat dengan terburu-buru yang tampak dari kurang rapihnya bangunan candi.
Konon katanya hal tersebut bisa terjadi dikarenakan kondisi politik di masa tersebut yakni saat menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit membuat candi ini tidak bisa dibuat dengan mewah dan indah.
Ada banyak sekali candi peninggalan kerajaan Majapahit yang bisa kita temukan saat ini. Beberapa di antaranya seperti yang dijelaskan dalam artikel ini. Semoga penjelasan singkat ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda mengenai sejarah kerajaan di Indonesia.